Followers

Friday 23 October 2015

laporan praktikum drainase

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
            Sebelum pembahasan tentang lembaran job sheet praktek kerja drainase terlebih dahulu penulis uraikan sedikit tentang dasar teori teknik drainase. Pada dasarnya sistem drainase yang kita jumpai ada beberapa jenis, diantaranya yaitu drainase pertanian yang biasa digunakan untuk pengeringan lahan pertanian. Drainase jalan raya berfungsi untuk menjaga kondisi jalan raya tidak tergenang air hujan sehingga merusak badan jalan bahkan dengan genangan air ini akan merusak kontruksi jalan raya itu. Drainase perkotaan berfungsi untuk mengeringkan areal perkotaan dari air limbah rumah tangga dan air hujan yang merupakan preoritas utama dalam memberikan pelayan kepada masyrakat kota. Drainase gedung yang berfungsi untuk menjaga pengaliran air limbah gedung secara baik dan memenuhi syarat kesehatan.

1.2 RUANG LINGKUP
            Sistem drainase merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung oleh karena itu perencanaan dan perancangan sistem drainase haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri.

            Perencanaan dan perancangan sistem drainase dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar pelaksanaan, dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan perancangan element lainnya dalam gedung.

1.3 PERKEMBANGAN
Perkembangan tentang ilmu drainase ini sudah banyak memiliki kemajuan yang sangat tinggi seperti system pembuangan ideal yang sering digunakan oleh Negara-negara eropa dan Negara-negara maju.
Air limbah rumah tangga dibuang pada suatu tempat pengolahan limbah yang khusus(water tritman plant) areal treatmeantini biasanya ditempatkan diluar kota             disalurkan melalui pipa property drains ke pipa main sewer dan terus ke pipa induk (pipa main out fall), lalu ke treatment plant dimana dari rumah penduduk diolah sehingga memisahkan bahan organik lain lain diolah menjadi pupuk organic sedangkan air disaring dan dibuang ke laut setelah melalui proses normalisasi yang steril, yang aman terhadap ligkungan.
























BAB II
DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN.
Drainase dalah suatu system jaringan instalasi air kotor dengan teknik tertentu untuk menghindari pencemaran lingkungan yang keluar dari dalam tanah dengan cara alami atau buatan. Drainase juga merupakan perekayasaan yang berkembang melalui pemahaman-pemahaman mengenai jenis pemipaan, sifat lokasi tanah yang digali untuk menahan pipa, membuat lubang control dan septitank.

2.2 JENIS AIR BUANGAN
Jenis air buangan atau limbah baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuhan dibagi menjadi 4 golongan :
  1. Air kotor : yangberasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat saniter lainnya.
  2. Air bekas : air yang berasal dari bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur dan sebagainya.
  3. Air hujan : dari atap, halaman.
  4. Air buangan :yang berasal dari pabrik, laboratorium rumah sakit, tempat pemotongan hewan dan air buangan yang bersifat radioaktif. 

2.3  KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN AIR
            Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam bebrapa klasifikasi menurut jenisair buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi dimana saluran itu dipasang.
1.Klasifikasi menurut jenis air buangan
Ø  Sistem pembuangan air kotor
Ø  Sistem pembuangan air bekas
Ø  Sistem pembuangan air hujan
Ø  Sistem pembuangan air khusus
Ø  Sistem pembuangan air dapur
2. Klasifikasi menurut cara pembuangan air
Ø  Sistem pembuangan air campuran
Ø  Sistem pembuangan terpisah
Ø  Sistem pembuangan tak langsung
3. Klasifikasi menurut cara pengaliran
Ø  Sistem grafitasi
Ø  Sistem bertekanan
4. Bak kontrol

            Bak kontrol di pasang dimana pipa bawah tanah membelok tajam, berubah diameternya, bercabang atau pada lokasi-lokasi yang mirip penempatan lobang pembersih. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan ukuran pipa dan cukup besar untuk memudahkan pembersihan. Pada dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan dipasang tumpukan batu koral setabal 15cm atau lebih. Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120 kali diameter dalam pipanya. Dibawah ini diperlihatkan contoh bak kontrol dengan pasangan batu bata.














BAB III
JOB SHEET
3.1 MENENTUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN DENGAN MENGGUNAKAN BONING ROD

A. DASAR TEORI
            Bila kita ingin membuat sebuah saluran baik terbuka atautertutup, maka perlu terlebih dahulu diketahui kemana arah air yang akan dialirkan supaya air yang akan dibuang mengalir. Lalu kita perlu menentukan perbandingan kemiringan dasar saluran yang akan dibuat.
            Pelaksanaan praktek ini bertujuan bagaimana menentukan kemiringan dasar saluran dengan menggunakan alat yang paling sederhana yaitu Boning Rod. Alat ini terbuat dari papan yang berukuran lebar 7 cm, panjang horizontal 40 cm, dan batang tegak 70 cm, dipaku berbentuk T dengan sudut 900
B. TUJUAN
1.      Mampu menentukan kemiringan saluran dengan menggunakan alat6 boning rod secara baik dan benar.
2.      mampu menggunakan boning rod secara benar.
3.      membuat garis lurus menggunakan patok kayu secara benar.
4.      menetukan kemiringan dasar saluran dengan bidikan mata.
5.      dapat menggunakan alat sesuai dengan fungsi.


C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipakai adalah :
  1. Metaran lipat
  2. Meteran gulung panjang 50 M
  3. slang plastik  12 mm
  4. Gergaji potong
  5. Kampak
  6. Martil besar
  7. Pensil
  8. Siku-siku
  9. Martil kecil
  10. Boning rods


Bahan yang dipakai:
  1. Kayu doken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
  2. Benang
  3. paku 2 inchi
D. KESELAMATAN KERJA
1.      Baca lembaran kerja terlebih dahulu
2.      Pakailah pakaian kerja lengkap dengan safetynya
3.      Tempatkan alat pda tempatnya
4.      Gunakan alat sesuai fungsinya
5.      Jangan memaksa alat, bila tumpul tajam kan terlebih dahulu
6.      Jangan bersenda gurau ketika sedang bekerja
7.      Pusatkan pikiran pada pekerjaan
8.      Usahakan selang yang dipakai jangan berangin
9.      Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara penggunaannya
10.  Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum mengerti.

E. LANGKAH KERJA
  1. Buat patok menggunakan kayu dolken atau balok broti ukuran 5x7 cm dengan panjang 70 cm sebanyak 7 buah
  2. Buat boning rood dengan papan lebar 7 cm panjang lengan horizontal 30 cm, lengan vertikal 70 cm, tebal papan 2 cm. paku kedua lengan tersebut berbentuk T  dengan sudut 900 dipaku dengan keadaan kokoh seperti gambar dibawahini:


30 cm
7 cm
 


           

                                                   70 cm






Gambar Boning Rod

  1. Cari lokasi kerja yang leluasa dan cocok untuk praktek ini
  2. Pasang 2 buah patok yaitu A dan B dengan jarak antara kedua patok 10,20m dengan ketinggian yang sama, tancapkan hingga kokoh
  3. Levelkan kedua patok tersebut hingga benar-benar rata
  4. Tentukan kemiringan dasar saluran dengan perbandingan kemiringan 1 : 40 bila menggunakan pipa beton
  5. Hitung kemiringan dasar saluran dengan cara cara 1/40 x 10 m = 0,25/ 25 cm artinya beda tinggi antara patok A danB adalah 25 cm
  6. Tandai patok B turun 25 cm dari kepala patok dan beri tanda dengan cara digaris dengan kata lain kepala patok C turun 25 cmdari kepala patok A
  7. Tancapkan patok C berjarak 20 cm dari patok B. benamkan hingga kepala patok mencapai tand garis yang ada
  8. Pasang patok pembagi antara patok A dan patok C dengan jarak masing-masing 2 m
  9. Bidik dari patok A ke patok C dengan meletakan boning rood diatas patok A dan C serta diatas patok pembagi yang disebut dengan patok 1,2,3, dan4. pertama kali lakukan pembidikan untuk patok 1, bila patok 1 sudah sejajar dengan patok A dan C  maka lakukan pemindahan boning rood pada patok berikutnya
  10. Perlu diperatikan bahwa setiap setelah dilakukan pembidikan, patok di pukul bila masih tinggi dari bidikan dan dinaikan bila patok sudah lewat ditancapkan
  11. Periksalah kekokohan patok agar tertancap baik dalam tanah.
  12. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan dan jaga kekompakan sesama team kerja.
  13. Periksa hasil kerja anda pada instruktur untuk di lakukan pengecekan dan penilaian









3.2 PEMASANAGAN STAKE OUT DAN GALIAN TANAH SALURAN                       TERBUKA

A. TUJUAN.,
  1. dapat memasang memasang stake out dan galian tanah untuk saluran tanah secara baik dan benar.
  2. mampu memasang stake out untuk saluran drainase sesuai dengan kemiringan dasar saluran yang ditentukan secara benar.
  3. dapat menggali tanah untuk saluran terbuka berdasarkan karakter tanah yang digali dengan kemiringan talud yang cocok.
  4. mampu menentukan kemiringan dasar saluran dilapangan sesuai dengan material yang dipakai.
  5. menggunakan perlatan kerja secara benar dan sesuai dengan fungsinya.

B. DASAR TEORI :

            Stake out merupaka papan duga (Bouwplank). Dingunakan untuk titik pedoman yang menentukan letak pemasangan jalur pipa yang dilengkapi dengan penentuan arah aliran air dan penentuan kemiringan pemasangan pipa/roil.sehingga dengan adanya stake out ini menjadi tolok ukur semua pekerjaan yang dilaksanakan. Steke out dibuat dari papan yang berukuran lembar 1) cm, panjang berkisar 120 cm dipaku pada dua batang patok kayu dolken ataupun balok broti 5x7cm dengan panjang patok 75 cm. Stke out dipasang pada daerah hulu saluran dan dihilirnya, dengan pajang saluran menurut gambar kerja. Galian tanah merupakan pekerjaan selanjutnya setelah steke out dipasang. Galian tanah untuk saluran tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan pada stake out, tanah digali mempuyai talud yang sesuai dengan karakter tanah. Bila tanah cadas  (keras) talud galian bisa tegak, namun bila tanah berpasi maka talud ukuran dalam 1 juga ukuran miring seperti dibawah ini :   


1
1
2
1
Tanah Cadas
Tanah Berpasir
 





    

                                    Gambar : kemiringan talud
Sifat tanah dan karakteristiknya perlu diketahui agar pada saat digali tidak terjadi longsoran yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN:
Alat yang dipakai adalah :
1.      Meteran lipat
2.      Meteran gulung panjang 50 cm
3.      Slang plastik  12 mm
4.      Gergaji potong
5.      Kampak
6.      Martilbesar
7.      Pensil
8.      siku-siku
9.      Martil kecil
10.  Unting-unting
11.  Cangkul
12.  Skop
13.  Pelangki.

Bahan yang dipakai:
1.      Kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
2.      Benang
3.      Paku 2 inci
4.      Papan meranti tebal 2 cm.

D. KESELAMATAN KERJA
  1. Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja
  2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya
  3. tempatkan alat pada tempatnya (tool box)
  4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
  5. jangan memaksa alat,bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
  6. jangan bersenda gurau sedang  bekerja
  7. Pusatkan pikira pada pekerjaan dan harus kosentrasi
  8. Usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
  9. Jangan menggunakan alat yang belum tau cara penggunaannya
  10. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum di ketahui

E. LANGKAH KERJA
1.      Tentukan lokasi yang baik untuk memasang stake out dan pasang stake out sesuai gambar kerja yang ada pada job sheet
2.      Potong kayu patok berupa dolken/broti 4 potong dengan panjang masing-masing 70 cm, lakukan pemasangan dua batang patok pada hulu saluran (patok A) dengan tinggi patok diatas tanah diatas berkisar 50 cm, pasang sejajar dan tegakl lurus terhadap jalur saluran yang akan digali, pasang papan horizontal sebagai stake out dan levelkan agar rata
3.      Ukur panjang saluran yang akan digali seperti ukuran pada gambar, jauhkan galian dari stake out 50 cm, pasang dua patok lagi sebagai stake out hilir (patok B)sama posisinya sepertio pada patok hu\lu
4.      lakukan leveling kedua stake out menggunakan slang air agar rata beri tanda dengan pensil pada patok hilir
5.      Cari kemiringan dasar galian dengan cara dihitung yaitu perbandingan 2:40 bila menggunakan roil beton adalah 1/40x600cm=15 cm, maka tandai pada patok hilir (B) dengan cara turunkan 15 cm dari garis leveling artinya beda tinggi patok A (hulu) dengan patok B (hilir) sebesar 15 cm
6.      pasang papan stake out pada patok tepat digaris yang sudah diturunkan 15 cm tadi lalu pakukan dengan kokoh
7.      ambil titik tengah saluran dengan membagi dua panjang stake out sebagai as galian, tentukan ukuran bukaan saluran dan ukuran dasarnya sesuai gambar pasang paku sebagai As galian, tentukan ukuran bukan saluran dan ukuran dasarnya sesuai dengan gambar dan pasang paku sebagai tempat mengikat benamg.Lakukanlah pekerjaan yang sama pada pekerjaan stake out baik hulu atua stake out hilir.
8.      Sebelum menggalikan tanah unting-unting pada benang batas galian ketanah sambil sambil memberi tanda dengan menaburkan kapur searah dengan benang, sebagai batas pinggir saluran yang akan digali.
9.      Lakukan penggalian tanah hingga mencapai ukuran ukuran yang ada pada tanah dan tempatkan galian 50 cm dari tepi bibir galian
10.  Bila galian sudah sempurna, lakukan pemeriksaan ulang kemiringan dasar saluran dengan cara mengukur tingi benang dengan saluran sama tingginya dari hulu sampai hilir dan lakukan perapihan kemiringan talud serta minta petunjuk instuksur untuk penyempurnaan dan penilaian.
11.  Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja dan jaga kekompakan sesama teman kerja.
12.  Periksakan hasil kerja anda.
13.  Gambarkan kembali apa yang sudah anda praktekkan dan buat laporan.  




3.3 PEMASANGAN RIOL BETON SETENGAH LINGKARAN
A. DASAR TEORI :
Riol beton setengah bulat merupakan jenis saluran yang sering digunakan sebagai bahan dasar saluran terbuka. Ukuran ini berfariasi dari ukuran 10 cm hingga berdiameter  50 cm, namun bila pipa beton mencapai diameter 1 m bahkan lebih. Cara menyambung riol ini yaitu menggunakan mortal /adukan semen spesi dengan campuran 1 : 2 ( 1 semen : 2 pasir ) yang kedapair dengan cara ditempelkan pada daerah sambungan riol benar- benar sudah lurus serta rapi. Penyambugan dilakukan bila posisi riol benar-benar sudah lurus serta kemiringan yang benar. Letak mortal ditempatkan dibagian luar dari riol atau dibagian bawah, selain sebagai penguat sambungan juga berfungsi sebagai pondasi per letekan riol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar kerja pada job sheet.

B. TUJUAN
  1. dapat memasang roil beton setengah  lingkaran untuk saluran terbuka dengan ukuran dan kemiringan tertentu secara baik dan benar.
  2. menyambung riol beton setengah lingkaran dengan benar.
  3. memasang riol beton setengah lingkaran dengan posisi yang benar.

C. DAFRTAR ALAT DAN BAHAN :
Alat yang dipakai adalah :
  1. Meteran lipat
  2. Meteran gulung panjang 50 m
  3. slang pelasti  12 mm
  4. Gergaji potong
  5. Kampak
  6. Marti besar
  7. Pensil
  8. Siku-siku
  9. Martil kecil
  10. Unting-unting

Bahan yang di pakai :
  1. kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
  2. Benang
  3. Paku 2 inci
  4. Semen
  5. Kapur
  6. Pasir pasang
  7. Riol beton ½  20 cm

D. KESELAMATAN KERJA
  1. Bac lembar kerja (job sheet) terlebig dahulu sebelm bekerja
  2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya
  3. Tempatkan alat pada tempatnya(tool box)
  4. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
  5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
  6. jangan bersenda gurau sedang bekerja
  7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi.
  8. usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
  9. jangan menggunakan alat yang belum tahu cara pengguanaannya.
  10. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum jelas

E. LANGKAH KERJA
  1. siapkan bahan dan alat serta perhatikan gambar kerja pada jobsheet
  2. letakkan riol beton pada pinggir galian yang sudah disiapkan secara teratur dan pada posisi yang benar
  3. hamparkan pasir urug pada dasar saluran dengan tebal 5 cm secara merata, siram sedikit dengan air agar padat
  4. susunlah riol beton pada dasar saluran dalam posisi terlentang, secara bertahap satu persatu denagn cara memberikan mortal (smen spesi)yang sudah diaduk secara homogen pada ujung-ujung riol tadi
  5. letakkan riol berikutnya hingga terpasang lurus dengan kemiringan aliran yang sudah ditentukan pada benang yang ada pada stake out
  6. ukur kemiringan pasangan riol yang sudah dipasang dengan cara menjinjingkan unting-unting pada jalur benang As saluran,beri tanda pada pertemuan antara benang unting –unting dan benang As saluran.pindahkan
7.      ukuran tersebut dari hulu riol/saluran hingga hilirnya atau hingga ujung riol/saluran.
  1. setelah riol terpasang dengan kemiringan yang benar lalu diwaterpas secara lurus dan rapi,timbunlah sisi kiri dan kanan dengan tanah urug/timbun,padatkan tanah urug tersebut hingga mencapai tinggi 5 cm di bawah bibir riol
  2. beri beton cor dengan campuran ½ semen : ½ kapur : 3 pasir : 2 kerikil,direskam dengan rata dan rapi.
  3. bila pasangan sudah selesai dan benar ukurannya,maka periksalah kebenarannya kepada instruktur yang membimbing anda untuk dilakukan pengukuran dan penilitian.
  4. Periksakan hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan pengecekan dan penilaian.
  5. konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja dan jaga kekompakan bersama team kerja.








3.4 PEMASANGAN RIOL BETON SETENGAH LINGKARAN
A. DASAR TEORI :
Riol beton setengah bulat merupakan jenis saluran yang sering digunakan sebagai bahan dasar saluran terbuka. Ukuran ini berfariasi dari ukuran 10 cm hingga berdiameter  50 cm, namun bila pipa beton mencapai diameter 1 m bahkan lebih. Cara menyambung riol ini yaitu menggunakan mortal /adukan semen spesi dengan campuran 1 : 2 ( 1 semen : 2 pasir ) yang kedapair dengan cara ditempelkan pada daerah sambungan riol benar- benar sudah lurus serta rapi. Penyambugan dilakukan bila posisi riol benar-benar sudah lurus serta kemiringan yang benar. Letak mortal ditempatkan dibagian luar dari riol atau dibagian bawah, selain sebagai penguat sambungan juga berfungsi sebagai pondasi per letekan riol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar kerja pada job sheet.

B. TUJUAN
  1. dapat memasang roil beton setengah  lingkaran untuk saluran terbuka dengan ukuran dan kemiringan tertentu secara baik dan benar.
  2. menyambung riol beton setengah lingkaran dengan benar.
  3. memasang riol beton setengah lingkaran dengan posisi yang benar.

C. DAFRTAR ALAT DAN BAHAN :
Alat yang dipakai adalah :
  1. Meteran lipat
  2. Meteran gulung panjang 50 m
  3. slang pelasti  12 mm
  4. Gergaji potong
  5. Kampak
  6. Marti besar
  7. Pensil
  8. Siku-siku
  9. Martil kecil
  10. Unting-unting
Bahan yang di pakai :
1.      kayu dolken atau broti 5x7 cm (untuk patok)
2.      Benang
  1. Paku 2 inci
  2. Semen
  3. Kapur
  4. Pasir pasang
  5. Riol beton ½  20 cm

D. KESELAMATAN KERJA
1.      Baca lembar kerja (job sheet) terlebig dahulu sebelm bekerja
2.      Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya
  1. Tempatkan alat pada tempatnya(tool box)
  2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
  3. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
  4. jangan bersenda gurau sedang bekerja
  5. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi.
  6. usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
  7. jangan menggunakan alat yang belum tahu cara pengguanaannya.
  8. tanyakan pada instruktur bila ada yang belum jelas

E. LANGKAH KERJA
1.      siapkan bahan dan alat serta perhatikan gambar kerja pada jobsheet
2.      letakkan riol beton pada pinggir galian yang sudah disiapkan secara teratur dan pada posisi yang benar
  1. hamparkan pasir urug pada dasar saluran dengan tebal 5 cm secara merata, siram sedikit dengan air agar padat
  2. susunlah riol beton pada dasar saluran dalam posisi terlentang, secara bertahap satu persatu denagn cara memberikan mortal (smen spesi)yang sudah diaduk secara homogen pada ujung-ujung riol tadi
  3. letakkan riol berikutnya hingga terpasang lurus dengan kemiringan aliran yang sudah ditentukan pada benang yang ada pada stake out
  4. ukur kemiringan pasangan riol yang sudah dipasang dengan cara menjinjingkan unting-unting pada jalur benang As saluran,beri tanda pada pertemuan antara benang unting –unting dan benang As saluran.pindahkan ukuran tersebut dari hulu riol/saluran hingga hilirnya atau hingga ujung riol/saluran.
  5. setelah riol terpasang dengan kemiringan yang benar lalu diwaterpas secara lurus dan rapi,timbunlah sisi kiri dan kanan dengan tanah urug/timbun,padatkan tanah urug tersebut hingga mencapai tinggi 5 cm di bawah bibir riol
  6. beri beton cor dengan campuran ½ semen : ½ kapur : 3 pasir : 2 kerikil,direskam dengan rata dan rapi.
  7. bila pasangan sudah selesai dan benar ukurannya,maka periksalah kebenarannya kepada instruktur yang membimbing anda untuk dilakukan pengukuran dan penilitian.
  8. Periksakan hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan pengecekan dan penilaian.
  9. konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan utamakan keselamatan kerja dan jaga kekompakan bersama team kerja.





3.5 PEMASAGAN INSTALASI PIPA DRAINASE PADA GEDUNG BERTINGKAT
A. DASAR TEORI
            Sebelum memasang instalisi pipa air kotor/air buang pada gedung terlebih dahulu harus menetukan tempat pemasangan alat saniter.jumlah alat saniter yang dipakai ditentukan oleh kebutuhan pengguna gedung bila rumah tinggal, namun bila bangunan tersebut hotel, maka ditentukan oleh kelas/bintang hotel yang dimaksud. Karena kelas sebuah hotel sangat ditentukan oleh asosisasi perhotelan didalam sebuah negara yang mempunyai syarat-syarat yang cukup ketat.
            Dari kebutuhan alat saniter pada seuah gedung, kemudian menempatkan alat saniter tersebut dalam sebuah ruangan yang dikenal dengan ruangan toilet.dalam ruangan tersebut diatur letak alat saniter sesuai syarat dan penggunaan alat saniter.bila penempatan alat saniter sudah diletakkan sesuai yang diinginkan (gambar rencana), maka barulah menetukan jalur instalasi pipa serta penentuan diameter pipa dan alat sambung yang dipakai disesuaikan dengan arah aliran air buang dialirkan, dari hal diatas barulah jaringan pipa dikejakan sesuai gambar rencana.berkenaan dengan praktek yang dilaksanakan ini merupakan aplikasi yang sederhana agar para peserta parktek dapat merancang dan melaksanakan pemasangan sebuah instalasi pipa air kotor/drainase,berupa penempatan alat saniter,memasang instalasi pipa sesuai dengan jalur pipa,nenbuat bak kontrol dan memasang pipa vertilasi yang berpedoman pada gambar yang ada pada job sheet.

B. TUJUAN
  1. menepatkan dan memasang alat saniter sesuai dengan kebutuhan pengguan gedung secara benar.
  2. memasang instalasi pipa air buang/drainase. Menempatkan alat sambung dan jarak lubang infeksi, sesuai dengan posisi yang benar.
  3. mampu memasang ventilasi instalasi drainase yang benar.
  4. memeriksa kemiringan, kebocoran sambungan pipa dan penguat pipa secar be
C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN:
Alat yang yang dipakai adalah:
  1. Meteran lipat
  2. Slang plastik  12 mm
  3. Gergaji potong/gergaji besi
  4. Pensil
  5. Siku-siiku
  6. Martil kecil
  7. Unting-unting
  8. Obeng
  9. Tang kombinasi
  10. Waterpass

Bahan yang dipakai :
  1. Multiplek
  2. benang
  3. paku 2 inchi
  4. alat sambung PVC
  5. pipa PVC
  6. alat saniter
  7. batu bata
  8. semen

D. KESELAMATAN KERJA :
  1. Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja
  2. Pakailah pakaian praktek lengkap dengan sepatu safetynya
  3. Tempatkanlah alat pada tempatnya (tool box)
  4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
  5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
  6. Jangan bersenda gurau  dalam bekerja
  7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi
  8. Gunakan waterpas yang masih sempurna
  9. Janagn menggukan alat yang belum tahu cara penggunaannya
  10. Pindahkan alat saniter secara berhati-hati
  11. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum jelas

E. LANGKAH KERJA :
  1. Siapkan alat dan bahan letakkan pada tempat yang aman serta tentukan lokasi keja yang disiapkan dengan memberi tanda menggunakan kapur tulis
  2. Tempatkan alat saniter seperti hand basen,hurinoin,klosed duduk dan klosed jongkok sesuai dengan ukuran perletakan yang ada pada  gambar
  3. Pasang bak krontrol, tempat dudukkan klosed jongkok dan klosed duduk menggunakan  pasangan batu bata dan diplaster dengan campuran ½ semen : 4 pasir (lihat gambar kerja)
  4. Tentukan alat sambung yang  cocok gunakan sesuai dengan diameter pipa yang dipakai, lakukan uji coba penyambungan tanda dilem sampai akhir instalasi
  5. Pasang pipa instalasi dengan ukuran panjang dan diameter pipa yang sesuai dengan gambar kerja
  6. Pada saat pipa dipasang jangan lupa kemiringan pemasangan pipa sesuai jenis pipa yang digunakan
  7. Gunakan penguat pipa pada tong tempat perletakan alat saniter dipaku dengan paku kait yang sudah disiapkan
  8. Pada setiap alat saniter sebaiknya dipasang pipa ventilasi agar kevakuman udara dalam pipa tidak terjadi saat alat saniter digunakan, ikuti petunjuk instruktur
  9. Bak kontrol dibuat sedemikian rupa seperti gambar yang ada pada dasar teori pada job sheet ini
  10. Periksakan hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan untuk dilakukan pengecekan dan penilaian
  11. Konsentrasikan pikiran anda pada pekerjaan, utamakan keselamatan kerja




PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK KERJA DRAINASE

Alat pengukur dan pengatur
  1. meteran lipat
  2. baja ukur
  3. benang
  4. waterpass
  5. unting-unting
  6. siku
  7. meteran gulung

Alat pukul dan putar maual
  1. obeng
  2. palu besi
  3. palu kayu
  4. palu kayu bundar
  5. pembentk timah hitam

Alat galian manual
  1. blincok
  2. linggis
  3. sekop runcing
  4. sekop ujung rata
  5. sendok semen
  6. skrap
  7. ruskam kayu





Gambar Alat-alat kerja drainase








Jenis pipa dan alat sambung untuk instalasi drainase
            Jenis pipa yang dipakai pada instalasi pipa drainase yaitu pipa yang tidak mengandung korosi tinggi serperti “Fe”, banyak jenis pipa yang dijual dipasar yang memungkinkan pipa tersebut bisa digunakan untuk instalasi Drainase. untuk melengkapi instalasi pipa perlu adanya alat sambung sebagai penyambung bila ingin memperpanjang pipa ataupun untuk merobah aliran air adapun pipa yang diperbolehkan antara lain : pipa PVC, UPVC, pipa tanah tembaga, kuningan, kaca, tanah dan lain-lain.

a. pipa PVCdan UPVC
            pipa PVC ini sangat cocok untuk pipa pembuang dimana permukaan dibagian dalam pipa sangat halus/licin sehingga aliran air mudah mengalir karena kekasaran dinding pipa halus dapat mengurangi reaksi gesekan cairan dan mempunyaiwaktu pakai yang lama karena tidak mengalami karatan.
            Tiap standart pipa dilengkapi dengan alat sambung yang sesuai keinginan pemakai, nama alat sambung dikenal seperti : soket(coupling), sweet junction, double sweet junction, bend, incrising (reduching), teejunction dan lain-lain. Cara penyambungan yang dilakukan dengan cara menggunakan pasta (lem), kemasan lem adadalam botol(tube) dan ada dalam kaleng.

b. Pipa Tanah
            Pipa tanah mempunyai klasifikasi yang beda dengan pipa PVC karena karakter mempunyai material yang berbeda, pipa tanah berbahan baku tanah liat yang dibentuk dengan ukuran panjang 1 m dengan diameter dari 10 sampai 50 cm. proses permbuatannya dengan dibakar pada suhu 1000 C sehingga mencapai warna merah sama halnya seperti pembakaran batu bata. Cara penyambungan pipa ini yaitu dengan cara menggunakan pasta semen(mortal) dengan komposisi campuran 1: 2 (1 semen : 2 pasir)



c. Pipa beton
            pipa ini bentuk fisiknya hampir sama dengan pipa tanah baik ukuran bentuk dan hanya warna saja yang berbeda yakni berwarna abu-abu seprti warna beton. Untuk penyambungan pipa ini menggunakan pasta semen dengan campuran 1 : 2 (1 semen : 2 pasir)

d. pipa tembaga
            pipa tembaga di buat dalam bentuk keras. Dengan simbol untuk pipa type 259 D SAA 1567, sedangkan untuk alat sambung type 1589 sering digunakan untuk alat pembuang, umumnya digunakan untuk air panas dan dingin. Ukuran pipa ini dari ukuran diameter 5/8 inci-2 inci digunakan pada daerah yang memerlukan keindahan yang menarik berestestika tinggi. Cara penyambungan pipa ini yaitu dengan pengolesan brazi, expansif, capillarity dan frektion joint yaitu dengan menggunakan bahan tembaga dan menggunakan nyala api karborasi.

e. pipa kuningan
            pipa ini dibuat dari kuningan untuk pengaliran air dari alat soniter kepipa drainase rumah. Untuk penyambungan pipa ini tidak cocok disambung dengan cara jenis sambungan kompresi, karna sukar dilunakkan ia direnggangkan dengan alat plaring. Biasa nya penyambungan dengan cara dibaut atau di skrup dengan jenis material yang sama dengan jenis pipa.

f. pipa timah hitam
            pipa ini hanya dapat digunakan untuk mengalirkan air kotor saja karna bila digunakan untuk air bersih akan terjadi kontaminasi sehingga tidak baik untuk kesehatan. Cara penyambungan pipa ini yaitu dengan cara di las dan menggunakan baut pada sambungan nya dilapisi dengan karet isolasi agar tidak bocor.




Tabel : jenis pipa dan kemiringan pemasangannya.
No
Jenis pipa
Kemiringan
pemasangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PVC
Beton
Tanah
Asbes
Besi tulang
Fibre grass
Stanlessteel
Kuningan
Tembaga
Kaca


1 : 60
1 : 40
1 : 40
1: 60
1 : 40
1 : 80
1 : 60-80
1 : 60
1 : 60
1 : 80